Produced over five years in collaboration with the Anindilyakwa Land Council and the Mulka Project in Arnhem Land, Wangany Mala explores a proud pre-colonial connection. But it’s also a film about building a boat, a film about being a young woman in Indonesia, and a film that celebrates First Nations Knowledge and storytelling.

Diproduksi selama lima tahun bekerja sama dengan Anindilyakwa Land Council dan Mulka Project di Arnhem Land, Wangany Mala mengeksplorasi hubungan yang membanggakan di era pra-kolonial. Namun, film ini juga menggambarkan proses pembuatan sebuah perahu, menceritakan tentang menjadi seorang wanita muda di Indonesia dan merayakan First Nations Knowledge dan kisah-kisah mereka.